Idealisman Dachi |
Nias Selatan, Garda Riau-
DPRD Nias Selatan dituding telah menyandera uang rakyat sebesar Rp 700 miliar. Hal itu terkait belum disahkannya APBD 2013 oleh DPRD. Demikian disampaikan Bupati Nias Selatan Idealisman Dachi saat menyampaikan sambutan pada acara wisuda mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nias Selatan, Kamis (10/1/2013).
“Bapak-ibu tahu, sekarang APBD Kabupaten Nias Selatan hampir menembus Rp 700 miliar, tetapi sekarang di DPRD, sepertinya kami disandera. Sampai sekarang hasil evaluasi dari pemerintah provinsi tidak dibahas oleh pimpinan DPRD,” ujarnya.
Dia menambahkan, “Saya mau katakan, hai kita pejabat, jangan menyandera uang rakyat. Jangan karena kepentingan pribadi atau tidak senang dengan bupati, uang rakyat yang hampir Rp 700 miliar itu, tidak dibahas bahkan disandera. Ini saya laporkan kepada mahasiswa, saya laporkan kepada rakyat karena uang yang akan disandera itu adalah uang bapak ibu sekalian bukan uang saya.”
Bupati Idealisman Dachi juga mengatakan, apabila pimpinan DPRD tidak mau membahas dan mensahkan APBD 2013, dia akan melaporkan hal tersebut kepada rakyat Nias Selatan.
“Kalau nanti pimpinan DPRD tidak mau bahas, tidak mau sahkan, apa lagi dengan soal gratis uang kuliah, nanti saya lapor kepada rakyat. Nanti kalau tidak dibayarkan uang kuliah, kalau nanti terlambat, mohon maaf. Bukan karena pemerintah, tetapi ada sekelompok kecil di DPRD, termasuk unsur pimpinan DPRD menyandera uang rakyat. Saya tidak takut menyampaikan ini kepada rakyat karena setiap tindak tanduk saya, saya laporkan kepada rakyat bukan kepada DPRD, karena rakyat yang memilih saya,” ujarnya.
Menurut Idealisman, Pemerintah Kabupaten Nias Selatan akan selalu siap dan komitmen untuk membangun dunia pendidikan. Apa yang menjadi nota kesepakatan antara pimpinan yayasan dan pemerintah daerah akan tetap dilanjutkan sampai 5 tahun masa pemerintahannya.
DPRD Bantah
Sementara itu, terkait hal itu, DPRD Nias Selatan, Sabtu, sedang membahas APBD 2013. Pihak DPRD membantah bila menyandera uang rakyat seperti yang dituding oleh Bupati Idealisman. “Ini karena keterlambatan hasil evaluasi dari provinsi sampai ke kami sehingga pembahasannya sedikit terhambat,” ujar Ketua DPRD Nias Selatan Effendi.
Informasi yang dikumpulkan Sadarionline, pihak DPRD juga harus mengoreksi beberapa mata anggaran yang sudah diusulkan. Sebab, beberapa anggaran yang sudah dicoret saat diusulkan, tetapi pada hasil evaluasi yang sampai ke DPRD anggaran yang dicoret tersebut masih ada, temasuk anggaran untuk alat transportasi berupa mobil Bupati Nias Selatan seharga Rp 1,2 miliar. Menurut DPRD, anggaran itu tak perlu ada dan mereka telah coret. [Delis Ndruru]
Posting Komentar