SERANG, (GD)
Forum Pembela Kebenaran (Forpek) Nusantara DPW Provinsi Banten, mengancamakan melakukan
mogok makan dan Jahit Mulut di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Pusat
bila berhianat. Hal ini menyusul, penandatangan nota kesepakatan tentang
keterbukaan informasi publik berkaitan dengan audit pemeriksaan BPK Perwakilan
Banten kepada sejumlah lembaga pemerintahan.
Sekjen Forpek Nusantara Banten, Delly Suhendar, di
damping para Petinggi DPC Forpek Nusantara Se-Banten, di Sela-sela Rapat
Kordinasi di Hotel Berbintang di bilangan Jakarta, Delly mengatakan, penandatanganan nota
kesepakatan kedua belah pihak, antara lain bahwa BPK akan mengaktifkan websitenya
agar dapat diketahui publik. Karena selama ini, publik tidak dapat mengetahui
tentang audit yang dilakukan BPK tersebut.
“Padahal sebagai lembaga yang melakukan audit di
pemerintahan, seharusnya hasilnya juga boleh diketahui publik. Ini untuk menghindari penyimpangan antara
yang melakukan audit dengan lembaga yang diaudit,” tutur Delly.
Sebelumnya, pihak Forpek Nusantara Banten, melakukan
aksi mogok makan selama delapan hari untuk tujuan keterbukaan informasi
tersebut. Selanjutnya aksiter sebut dihentikan, setelah Kepala BPK RI
Perwakilan Banten I Nyoman Wara menemui mereka di dua tenda yang digunakan keenam
aktivis Forpek, tergeletak lemah melakukan aksi tersebut.
Sekjen Forpek Nusantara Banten, Delly Suhendar
mengatakan, penghentian aksi dilakukan setelah pihak BPK Perwakilan Banten
menandatangani nota kesepahaman tentang keterbukaan informasi yang diajukan
oleh pihak Forpek. Dalam nota kesepahaman tersebut, dinyatakan, Pihak BPK akan melakukan transparansi terkait
audit yang dilakukannya terhadap sejumlah lembaga pemerintah, serta akan
mengaktifkan websitenya yang selama ini tak dapat dibuka selambatnya akhir
bulan April dan (selama ini tak dapat dibuka oleh publik-red ).
Posting Komentar