GARUT,
(GD)
Staf Desa Tarogong, Rahmat,
mengatakan banjir ini bermula saat hujan deras mengguyur perkotaan Garut sejak
pukul 21.00. Pada 21.30, tanggul Sungai Ciojar di kampung tersebut jebol dan
akhirnya air sungai mengalir ke permukiman warga. Banjir bandang ini membawa
material lumpur dan sampah ke permukiman.
Di Kampung Tarogongkolot, kata Rahmat, setidaknya terdapat 35
rumah warga yang terkena banjir dengan korban sekitar 50 keluarga. Rumah-rumah
yang kebanjiran berada di RW 2, khususnya di RT 2, 4, dan 5. Gang-gang di
kawasan padat penduduk ini pun dipenuhi lumpur dan sampah.
Seorang korban banjir, Dede Romayanti (35), mengatakan banjir
dengan cepat masuk ke rumahnya melalui pintu depan. Dede yang sempat berusaha
membendung banjir menggunakan karung berisi pasir pada pintu rumahnya pun
gagal.
“Akhirnya menyerah dan saya mengangkat semua perabotan ke lantai
atas. Karpet, kursi, lemari, semuanya basah. Tidak sempat diselamatkan,” kata
Dede saat ditemui di pengungsian, Minggu. Banjir di kampung tersebut, ujarnya,
mencapai ketinggian sekitar satu meter. Walaupun tidak menimbulkan korban jiwa,
ucapnya, banjir bandang ini menimbulkan kerugian materi yang cukup besar.
Warga yang rumahnya terendam banjir terpaksa mengungsi di masjid
setempat. Di kampung tersebut, banjir bandang dari Sungai Ciojar ini pun
merendam sebuah kompleks pemakaman dan lahan pertanian warga. Sampai pukul
01.00, banjir di kampung tersebut belum surut.
Banjir bandang di Sungai Ciojar yang mengalir ke saluran irigasi
utama Kecamatan Banyuresmi ini pun menjebol tembok pembatas kantor sehingga
air merangsek ke kompleks Kantor Samsat
Kabupaten Garut. Akibatnya, halaman kantor tergenang dan teraliri arus sungai.
Arus air yang mengalir deras di halaman kantor ini pun kemudian
keluar dan menggenangi jalan utama di depan kantor samsat. Selain itu, banjir
bandang ini merobohkan satu tiang penerangan jalan umum dan satu tiang telepon.
Air yang membanjiri halaman kantor ini pun dibiarkan mengalir deras ke selokan
dan jalan. Air mengalir melewati celah pagar kantor, layaknya air terjun.
Beruntung, air tidak masuk ke dalam gedung.
(dens)